Refleksi Perjuangan Ketua IPPNU Kabupaten Pasuruan dari Masa ke Masa
Ketua memegang peranan sentral dengan menjadi kepala pada tubuh sebuah organisasi. Buku ini menceritakan kisah perjuangan para ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pasuruan dari masa ke masa. Di mana keputusan dan langkahnya dapat membawa kemajuan serta memperbaiki stigma negatif di masyarakat terkait dengan aktifis perempuan.
Buku berjudul ‘The Journey of IPPNU Kabupaten Pasuruan’ ini berisi kisah perjuangan dari 10 Ketua PC IPPNU Kabupaten Pasuruan. Buku ini disusun oleh pengurus di tingkat Cabang masa khidmah 2015-2017. Tujuan awalnya sebagai bahan bacaan pengurus di masa itu untuk belajar mengenal medan garapannya.
Tapi lebih dari itu, nyatanya buku ini hadir membawa semangat perjuangan yang bisa dirasakan pembaca hingga saat ini. Lebih-lebih bagi pengurus PC IPPNU Kabupaten Pasuruan sebagai media untuk merefleksikan diri.
Pada halaman ke-7 misalnya, menceritakan kepengurusan di periode pertama. Zainab binti Zaki bin Abdullah Ubaid sebagai Ketua IPPNU periode 1979-1982. Waktu itu, tantangan terbesarnya adalah menghadapi kokohnya adat di Pasuruan. Bahwa perempuan itu harus di rumah saja.
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
Di samping itu, pembentukan juga upaya mengaktifkan kembali Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU se-kabupaten Pasuruan dengan berbagai strategi menjadi fokus utama organisasi hingga dua periode kepengurusan berikutnya.
Salah satu pencapaian besar PC IPPNU yang dikisahkan dalam buku ini adalah ketika Ibu Khofifah Indar Parawansa yang saat itu menjabat sebagai Menteri Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) nimbrung dalam kegiatan pelajar di periode Rekanita Siti Habibah yang bersanding dengan Rekan M Irsyad Yusuf sebagai Ketua PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada tahun 1999-2001.
The Journey of IPPNU merupakan buku yang memiliki daya tarik sendiri untuk terus mengobarkan semangat pelajar putri Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pasuruan. Keseluruhan isi dari buku mendeskripsikan betapa eksistensi IPPNU yang tinggi saat ini dicapai dengan usaha yang sama sekali tidak mudah. Sehingga sangat tidak pantas rasanya jika harus menyia-nyiakannya.
Gambaran perihal sulitnya IPPNU untuk diterima oleh masyarakat, diungkapkan oleh Ketua PC IPPNU Kabupaten Pasuruan periode 1991-1993, Rekanita Aidatul Fitriyah. “Dulu masih belum dianggap ada, padahal IPPNU adalah salah satu wadah bagi kader-kader muda untuk melatih diri agar siap terjun dan berjuang di tengah masyarakat. Oleh karena itu, IPPNU harus mengupayakan kegiatan-kegiatan yang mengena bagi masyarakat di kalangan pelajar.”
Identitas Buku
Judul: The Journey of IPPNU Kabupaten Pasuruan
Penyusun: Pengurus PC IPPNU Kabupaten Pasuruan 2015-2017
Penerbit: PC IPPNU Kabupaten Pasuruan
Peresensi: Rahma Salsabila (Anggota Lembaga Jurnalistik PC IPPNU Kabupaten Pasuruan)
Editor: Makhfud Syawaludin
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.