Menuju Santri Yang Mampu Melayani Masyarakat, Ponpes Sabilul Muttaqin Rutin Gelar Diklat Tajhizul Mayit
Agus H. Muhammad Nawawi, Putra Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Karangayar Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, menjelaskan bahwa Pelaksanaan Diklat Tajhizul Mayit sebagai salah satu cara dalam upaya mewujudkan Dawuh Romo KH. AD Rahman Syakur.
“KH. AD Rahman Syakur pernah dawuh, santri iku kudu ngerti lan iso melayani kebutuhane masyarakat,” kenang Ketua Lazisnu PCNU Kabupaten Pasuruan tersebut kepada nupasuruan.or.id (24/12/2018).
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
Gus Awie, sapaan akrabnya juga menjelaskan terkait adanya penurunan minat atau semakin sedikit generasi muda dalam masyarakat yang mengerti sekaligus berpartisipasi untuk membantu melakukan perawatan dalam rangka penghormatan terkhir terhadap Jinazah.
“Diklat ini kami lakukan setiap tahun, dengan peserta santri, alumni, asatidz, muslimat dan juga para Mudin dari beberapa desa di wilayah kecamatan Kraton,” imbuh Alumni Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah tersebut.
Adapun Materi Diklat, adalah materi yang disusun langsung oleh KH. AD Rahman Syakur sebelumnya yang meliputi adab membesuk dan cara sholatnya orang sakit, menuntun talqin waktu sakaratul maut, memandikan, mengkafani mensholati dan mengubur mayit dengan bermacam2 kondisi, seperti meninggal normal atau kecelakaan, dan sebagainya.
Selain itu, untuk memaksimalkan hasil Diklat yang berlangsung pada hari Kamis-Jum’at, 21-22 Desember 2018 yang bertempat di Aula MMU A-06 Karanganyar tersebut, semua materi yang sampaikan langsung di praktekkan secara detail dan di akhiri dengan sesi tanya jawab seputar permasalahan yang berkembang di masyarakat terkait Tajhizul Mayit tersebut. (Makhfud).
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.