Melalui Rutinan Lailatul Ijtima’, MWC NU Sidogiri Jelaskan Dalil Istighosah

0

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Sidogiri PCNU Kabupaten Pasuruan, sukses gelar rutinan Lailatul Ijtima’ pada hari Kamis malam (7/2/2019), yang kali ini bertempat di Masjid Al-Muttaqin Karangnongko Desa Ngabar Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan.

Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.

Klik Disini dan Follow.

Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh group Sholawat Al-Banjari dari Ikatan pemuda muslim (IPM) Ngabar Kraton. Adapun acara seperti biasanya, dimulai dengan Istighosah, Sholat Gho’ib berjama’ah, pembacaan Tahlil, dan ditutup dengan sambutan dan Mauidhotul Hasanah.

Menurut Ust. H. Abdulloh Rohman, PCNU menilai rutinan Lailatul Ijtima’ MWC NU Sidogiri yang paling Istiqomah. Lebih lanjut, Ia juga mengajak masyarakat agar membiasakan diri untuk ikut ketika mensholatkan orang yang meninggal.

Lek ngaku dulur onok dolor mati gelem nyolati, tahlil, macakno Yasin. Kegiatan ini adalah tabungan kita semua.
Barang siapa yang biasa nyolati mayyit, maka banyak yang menyolati,” pungkas Wakil Rais MWC NU Sidogiri tersebut saat memberikan sambutannya.

Baca Juga :   Menyaksikan Sedekah Desa Saat KKN, Ini Catatan Mahasiswa STAIS-ITSNU Pasuruan

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh ketua Ranting NU Ngabar. Ust Saikhu, berharap semoga dengan adanya Lailatul Ijtima’ di desa Ngabar menjadi sarana selametan desa. Sehingga menjadi desa yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.

Sambutan terakhir, disampaikan oleh Ust. Muntahal Hadi selaku ketua V MWC NU Sidogiri. Beliau memberikan penjelasan terkait kekeliruan kelompok Wahabi yang menganggap Istighosah itu adalah perbuatan syirik.

“Mereka menyalahkan kegiatan kita. Istighosah itu adalah minta tolong. Menurut wahabi syirik. Saya jawab. Iyya kanakbudu waiyya kanasta’in. Kamu (Wahabi) keliru. Kanjeng Nabi mengajarkan istighosah. Berdo’a: Ya Allah saya minta ke Panjenengan lewat Nabi Muhammad. Wahai Muhammad saya tawassul karena kamu dekat terhadap Allah. Ini di anggap haram oleh orang Wahabi. Keliru,” jelasnya saat memberikan Mauidhotul Hasanah dalam acara tersebut. (Dayat/Makhfud).


Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 | CoverNews by AF themes.

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca