Kurangi Risiko Bencana, LPBI NU Pasuruan Istiqomah Fasilitasi Penguatan SDM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan istiqomah melibatkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan dalam membentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Sejauh ini, LPBI NU Kabupaten Pasuruan adalah satu satunya fasilitator yang sudah teruji dan profesional dalam kegiatan penguatan kapasitas tersebut.
“Penanganan bencana tidak lagi ketika tanggap darurat saja. Tapi penguatan kapasitas sebagai upaya mengurangi dampak risiko bencana menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana,” ungkap Aris Felani selaku Sekretaris LPBI PCNU Kabupaten Pasuruan di sela-sela kegiatan Persiapan Pembentukan Desa Tanggap Bencana di Balai Desa Tambak Rejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, Kamis (13/6/2019).
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
“Kegiatan Destana 2019 dimulai kembali, dan inti dari kegiatan tersebut adalah bertujuan untuk mengurangi risiko bencana di daerah terdampak bencana sebagai upaya kesiapsiagaan desa dalam mengahadapi bencana,” imbuh pria yang pernah menjabat sekretaris PC IPNU Kab. Pasuruan tersebut.
Lebih lanjut, Aris juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan destana tersebut meliputi pembentukan forum PRB desa, Pembuatan Perdes penanggulangan bencana, pembuatan dokumen RPB (Rencana Penanggulangan Bencana), dokumen Renkon (Rencana Kontijensi), dokumen RAK(Rencana Aksi Komunitas), serta melakukan Kajian Risiko bencana termasuk membuat peta risiko bencana Desa melalui partisipasi masyarakat desa yang terdampak.
Adapun rencana pembentukan desa tangguh bencana khususnya di desa tambak rejo ini akan berlangsung selama 6 bulan. Terhitung mulai bulan Juni 2019 ini. Penyelenggara adalah BPBD Kabupaten Pasuruan dengan fasilitator LPBI NU Kab. Pasuruan.
“Sudah 8 Desa di Kabupaten Pasuruan yang dibentuk sebagai Desa Tangguh Bencana. 2 prestasi yang telah diperoleh adalah Desa Wonokitri Juara 1 tingkat propinsi Jatim (tingkat Madya) tahun 2016 terkait ancaman bencana longsor dan desa Kedawung kulon juara 1 tingkat Propinsi Jatim tahun 2018 terkait ancaman banjir,” pungkas pria asal desa Ranggeh Kec. Gondangwetan tersebut. (Makhfud).
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.