Lahan Pertanian Kritis, Mahasiswa UNU Pasuruan Ajari Petani Bikin Pestisida dan Pupuk Organik

0

Tosari, NU Pasuruan

Menghadapi lahan kritis di Desa Kandangan, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan memberi peningkatan kapasitas petani dalam pembenahan kualitas tanah melalui pembuatan pupuk organik.

Kegiatan itu sebagai bagian dari pelaksanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2023 di Desa Kandangan, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Koordinator Program Novita Safitri menyatakan, kondisi tanah kritis menjadi salah satu penyebab yang menghambat perkembangan pertanian di Desa Kandangan.

“Dalam riset kami, Ph tanah mencapai 6,9 dan Fosfatnya lebih dari 0,006. Sedangkan untuk hama yang kami temukan diladang berupa Nematoda, Ulat, Lalat Buah, dan Antraknosa,” imbuhnya kepada NU Pasuruan, Kamis (5/10/2023).

Untuk itu, Tim PPK Ormawa bersama Dosen Pembimbing Lapang Endik Deni Nugroho memutuskan menggelar Pelatihan Benah Tanah dan Pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik di Balai Desa Kandangan, Senin (11/9/2023).

“Usai sosialisasi dilakukan pendampingan. Alhamdulillah sosialisasi dihadiri para petani dari 3 kelompok tani di Desa Kandangan,” tandasnya.

Senada dengan itu, Narasumber Pelatihan Handik Hendratama menyatakan, kondisi tanah sangat kritis di Desa Kandangan disebabkan adanya pemberian pupuk berbahan kimia secara berkala dan terus menerus.

Baca Juga :   Sepeda Listrik Tenaga Surya Jadi Kado ITSNU Pasuruan untuk 1 Abad NU

“Tanah di desa ini harus diperbaiki dengan cara pembuatan dan penggunaan pupuk organik ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan yang mudah didapat. Dari limbah pertanian,” kata Kepala Prodi (Kaprodi) Teknik Kimia UNU Pasuruan itu.

Sementara itu, Narasumber Pelatihan Kedua Reza Ardiansyah menjelaskan, cara pembuatan pestisida organik untuk mengatasi hama tanaman kentang. Yakni dengan membuat  larutan  dasar pestisida dari limbah batang Tembakau Virginia.

“Komposisinya 4  konsentrasi  yang berbeda  yaitu 100, 200, 300 dan 400 gram bahan  batang  tembakau  yang  telah  dicacah per liter air. Bahan perekat yang digunakan adalah detergen sebayak 1 sendok. Kemudian larutan yang diperoleh disimpan dalam botol aqua selama paling sedikit 1-2 malam sebelum digunakan,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan, optimalisasi penggunaan pestisida organik perlu memperhatikan jenis hama yang dihadapi. Beda hama beda bahan baku.

“Untuk hama Kubis bisa menggunakan Tanaman Daun Kersen atau Serai Wangi. Bisa juga pakai Daun Kecubung,” tutup Dosen Pendidikan Biologi UNU Pasuruan itu.

Baca Juga :   Begini Toleransi yang Dikritik oleh Gus Dur

Atas upaya itu, Ketua Kelompok Tani 3 Desa Kandangan Rudy mengucapkan terima kasih. Menurutnya, materi pelatihan dapat menjadi modal utama petani dalam melakukan perbaikan dan perkembangan pertanian di desa.

Untuk diketahui, Untuk diketahui, berdasar Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) Nomor 694/E/O/2023 tertanggal 28 Agustus 2023. Institut Teknologi & Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pasuruan resmi menjadi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan.

Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.

Klik Disini dan Follow.

Penulis: Fingko Ade Renata

Editor: Abi Alissa


Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 | CoverNews by AF themes.

Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca