Menyaksikan Sedekah Desa Saat KKN, Ini Catatan Mahasiswa STAIS-ITSNU Pasuruan
Lumbang, NU Pasuruan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pasuruan dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan yang tergabung di kelompok 6 memiliki kesan saat mengikuti kegiatan masyarakat di lokasi KKN.
“Warga desa tetap berpegang teguh kepada budaya leluhur. Jujur saya banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari Sedekah Desa di Desa Lumbang,” imbuh Muh Chaziq Habiburrohman kepada NU Pasuruan, Senin (14/8/2023).
Dirinya juga menjelaskan, Sedekah Desa dilaksanakan pada 1 Suro, Jumat (21/7/2023). Acara dimulai usai Shalat Jumat dengan iring-iringan Ancak atau gunungan hasil bumi yang isinya beragam. Mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran hingga makanan pokok dan makanan siap konsumsi.
“Ancak yang sudah didoakan oleh Tetua Adat akan diperebutkan warga desa. Guyub rukun,” tutur Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) itu.
Sementara itu, Ibu Kepala Desa Lumbang Sukarsih menambahkan, bahwa Sedekah Desa merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh warga desa.
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
“Semoga desa semakin maju dan makmur kedepannya,” tandasnya.
Untuk diketahui, rangkaian Sedekah Desa setelah Ancak adalah Tradisi Ujung. Aksi duel dari dua orang yang melakukan aksi saling memukul menggunakan rotan. Tentunya didampingi seorang wasit.
Sedangkan di malam hari, digelar Tayuban. Acara pentas seni musik dengan langgam jawa yang dipandu oleh Sinden. Tayuban biasanya berlangsung sampai tengah malam.
Penulis : Nur Fadil
Editor: Makhfud Syawaludin
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.