Menuju Mahasiswa Santri, IPNU-IPPNU ITSNU-STAIS Pasuruan Ngaji Bareng Gus Haidar Hafeez
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama-Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (ITSNU-STAIS) Pasuruan merupakan Kampus yang beda dari kampus lain yang hanya menginginkan mahasiswanya memiliki kecerdasan, intelektual dan skill yang baik. Namun, ITSNU-STAIS Pasuruan merupakan kampus yang memadukan antara kehidupan mahasiswa dan pesantren. Sehingga, bukan hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan tinggi dan keahlian tertentu yang mumpuni sebagaimana mahasiswa biasa, namun juga dituntut untuk memiliki akhlak yang baik sebagaimana seorang santri di Pondok Pesantren.
Oleh karena itu, Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama – Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (PKPT IPNU-IPPNU ITSNU-STAIS) Pasuruan mengadakan acara maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional (HSN) 2020 sebagai upaya menumbuhkan jiwa santri pada mahasiswa ITSNU-STAIS Pasuruan, Kamis (22/10/2020).
Acara tersebut diadakan di Aula KH. Ahmad Jufri, kompleks Perkantoran PCNU Kabupaten Pasuruan, Desa Warung Dowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari Internal kampus ITSNU-STAIS Pasuruan serta mahasiswa se-Pasuruan Raya dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, acara tersebut dihadiri oleh Jajaran pimpinan kampus ITSNU-STAIS Pasuruan serta Gus Haidar Hafidz Al Munjidi sebagai pembicara utama.
Dalam sambutannya Abu Amar Bustomi, M.Si., Rektor ITSNU-STAIS Pasuruan menyampaikan harapannya terhadap mahasiswa-mahasiswi di Pasuruan khususnya kader PKPT IPNU-IPPNU ITSNU-STAIS Pasuruan supaya kedepannya selalu dapat memberi manfaat terhadap lingkungan di sekitarnya terutama bagi kampusnya masing-masing.
“Saya berharap IPNU-IPPNU ITSNU-STAIS Pasuruan semoga tetap menjadi pembawa berkah bagi kampus yang selalu ditunggu-tunggu aksinya.”
Sementara itu, Gus Haidar Hafidz Al Munjidi, Pembicara Utama dalam kegiatan tersebut mengungkap dan menerangkan puisi Resolusi jihad 22 Oktober NKRI Harga mati, NU sampai Mati, dari KH. Hasyim Asy’ari yang diorasikan oleh Bung Tomo untuk membakar semangat juang para Santri dan Arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Resolusi jihad 22 Oktober NKRI Harga mati, NU sampai Mati, dari KH Hasyim Asy’ari yang dikumandangkan oleh Bung Tomo membakar semangat para santri hingga masyarakat dalam memperjuankan Indonesia, hingga membuat Jendral Mallaby tewas pada pertempuran 10 November oleh arek-arek Surabaya. Andai Resolusi Jihad 22 oktober tidak ada, maka mungkin saja Hari Pahlawan 10 November tidak akan terjadi,” ungkap gus haidar, panggilan akrabnya.
Follow Channel WhatsApp NU Pasuruan untuk mendapatkan update terbaru seputar NU di Kabupaten Pasuruan.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan tersebut tidak lain merupakan wujud pengawalan PKPT IPNU-IPPNU ITSNU-STAIS Pasuruan. Yaitu, untuk mewujudkan mahasiswa berjiwa santri dan meneladani Nabi Muhammad.
“Kami PKPT ITSNU-STAIS PASURUAN siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita kampus, yaitu menjadi Mahasiswa yang Berjiwa Santri,” Kata Saiful Akbar, Ketua PKPT IPNU ITSNU-STAIS Pasuruan.
Kontributor: Arief Dzulkifli
Editor: Nuryanto
Eksplorasi konten lain dari PCNU Kab. Pasuruan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.